Istilah 'something zone' sekarang lagi ngetren banget di kalangan kawula muda sekitar. Contohnya saja seperti: friend zone, brother zone, sister zone, driver zone, and so on. Kaitannya pasti dengan cinta yang tak terbalaskan atau cinta yang bertepuk sebelah tangan. Let's be focus on brother zone. The reason why I choose this topic for this post is karena gue sendiri mengalami hal ini (curhat session is starting) hahaha. Just for sharing siapa tau ada yang punya pengalaman sama dengan gue.
Berawal dari menonton ulang film One Day yang diperankan oleh si cantik Anne Hathaway as Emma and Jim Sturgess as Dexter. Dexter and Emma are shown each year on the same date to see where they are in their lives. They are sometimes together, sometimes not, on that day. Berlatar Skotlandia era 1980’an film ini begitu manis untuk di tonton. We just friend. Ouccchhh…. Pernah mengalaminya? It's not different with 'We're like a brother-sister relationship', 'I regard you as my brother (or sister)', 'I love him (or her) but he (or she) love the other girl (or boy)', yah something like that lah kira-kira. For some people, brother (or friend) zone is like a war zone between expectation and reality, menyakitkan tapi terkadang menyenangkan terjebak di dalamnya. How do you think about the real function of a special relationship for itself? Is it just for your fun? Apakah hanya untuk ada penghibur hati yang meramaikan handphone dan ngajak makan? Atau memang untuk final destination for our spouse soon to be?
As a girl, it's not easy to express our true feeling about a boy. But, sometimes boy do the same thing. So, who should be the first one who express their feeling? Girl? Boy? Both of them, yeah siapa pun bisa menyatakan perasaannya duluan. Dan saat keduanya ragu untuk menyatakan perasaannya di tengah hubungan yang semakin nyaman satu sama lain, jeng jeng jeng welcome to the war zone!! Selamat datang di zona perang perasaan satu sama lain! Alasan utama kenapa gue nulis post ini sebenernya pure untuk curhat karena gue sudah lelah dengan hubungan aneh seperti brother zone ini. Sebab realitanya bukan hanya gue yang terjangkit virus aneh macam ini, some of my friends have the same condition, too. Muak banget gak tuh? But, thank God sekarang gue sudah mulai bisa move on haha karena gue sadar hubungan aneh seperti ini gak membawa truly goal dalam visi hidup gue. Toh, dia hanya menganggap gue sebagai his best-good-listener-and-advice-giver-sister atau his best partner in crime. And so do I, iyuuuuuh jadi curhat haha. But I really enjoy this relationship untuk beda persepsi, bukan lagi untuk ngarep jadi pasangan hidup tapi benar-benar menganggapnya sebagai best partner, best adviser, and well best big brother. Brother zone dan sejenisnya akan menjadi big war jika kita terus-menerus memaksakan dan berharap apa yang tidak bisa kita dapatkan. Tapi ketika kita menjadikan itu sebagai hubungan yang dapat membangun satu sama lain, why not? Toh, ini tidak jauh berbeda dengan hubungan persahabatan.
Saran gue sih sebaiknya hindari diri kita dari hal-hal yang seperti ini. Fokus terhadap tujuan hidup kita agar kita tidak mudah terjebak dalam zona-zona aneh yang sedang booming di zaman ini. Mengingat usia yang beranjak tua, mulai terdengar potongan-potongan celetukan menggelitik tentang pasangan hidup. Di kenalin sana sini, jadi objek ceng-cengan, balada kisah tanya kabar teman lama, sampai ditanya pertanyaan membosankan 'Mana pacarnya sekarang?'. Hanya beberapa orang yang tahu tentang kisah cinta mengenaskan yang gue alami haha. I keep it as a secret, it's about privacy dan harga diri (bukan hal yang mudah untuk orang ekstrovert seperti gue untuk menyembunyikan hal-hal semacam ini dari orang-orang sekitar gue). Sedih dan mengenaskannya adalah ketika semakin gue tau the true meaning of a relationship, semakin mengenaskan pengalaman yang gue dapat, tentooong.... But I make it for live learning karena hidup ini tidak hanya berjalan begitu saja namun ada pembelajaran di dalamnya. Post ini sebagai tanda kecil how I respect a relationship.
"Best relationship: talk like best friends, argue like husband and wife, play like children, and protect each other like brother and sister"PS:
Thank you for all the times, distance, advice, share. It's not a simply decision. We need some kinds of maturity to make clear all of this weird things. Welcome to the my single-pure (without any brother, friend, or anything else) zone!!!
I am single and very happy,
Dewi Lestari Natalia.
Article "Brother Zone is A War Zone (Really?)" protected