"Ganti Handphone-nya dong Dee!!"

Let me introduce you my handphone, Blackberry 8250 (Gemini), Purple. I've use this phone since I was in the high school (8th grade). It almost 6 years. And for your information, this is my second phone after Nokia 6680 yang rusak akibat keseringan dipakai saat lagi ngecas. Anyway, my first phone worked for 3 years loh. Kalau masalah handphone memang entah kenapa handphone gue selalu awet padahal udah jatuh bangun, kebanting, hampir kelindes, ketinggalan di kelas, tapi tetep aja awet.

Okey, that was the opening speech. Here is the story:
Started from the night after I celebrated my farewell dinner with the best team (let's say this for my Management Trainee team in the PEMI) in Tangerang. Ceritanya pas pulang, nungguin temen ngambil uang di atm. While he took the money, I was sitting in the stairs of the store near the atm. Sorry buat kebiasaan buruk gue yang suka meletakan handphone di atas paha while gue sedang duduk (semoga bisa membayangkan), akibatnya akan terasa ketika gue segera ambil ancang-ancang untuk berdiri. Let me tell you: posisi kaki gue saat duduk 90 derajat, ketika berdiri otomatis jadi 180 derajat. It means that my handphone which I put on my paha jadi jatuhlah ke bawah. BRRUUKKK!!!

Jatuh langsung dari tangga lantai dua loh. Gak panik sih gue haha secara ini handphone udah 1000x jatuh kali yah. Eh, pas gue ambil, tiba-tiba deh tuh huruf U-nya jalan sendiri tanpa gue pencet. Ini bukan mistis sumpah. Pas gue mau tekan keypad back, eh malah ke ketik huruf U lagi. Gue bales whatsapp, tiba-tiba semua tombol huruf deket huruf U jadi aneh.
Contoh: Gue mau ngetik kata BEGITU. In fact yang keluar malah BEGUITUIU (Can you guess the meaning is? Syusyaaah sekali syumpah haha).
Historically, katanya kalau barang ada yang rusak cobalah mengelus-ngelus barang itu sambil diomongin "ayo dong jangan rusak lagi yah!". I'VE TRIED!!! Tapi tetap gak bisa. Second history, kalau dielus gak bisa, gunakan cara kasar: Banting!!! So, I threw the phone. Voilaaaaa, the phone was work again. Sampai pada saatnya kumat dan huruf U itu terus-terusan terketik sendiri sensitively. Oh men!! 
I was opening the massage from whatsapp. Just opening. Sent: "UUuu" atau "U" atau "uuu" DENGAN SENDIRINYA!!
I was opening the bbm. Langsung terketik U dan masuk ke jendela chat temen bbm gue yang namanya berinisial U. DENGAN SENDIRINYA!!
I was doing nothing. Sometimes, langsung terketik U dan menelpon kontak gue yang inisialnya U. DENGAN SENDIRINYA (JUGA)!!!
I couldn't get the function of the scroll-pad (karena kalau gue scroll ke bawah, keluar huruf U) and the back-pad (same).
GUE STRESS!!!
Not just me. Seluruh orang di grup whatsapp dan bbm juga seluruh orang yang chat sama gue pun STRESS (dan kesel). I get it. Yaiyalah, di grup lagi serius bahas sesuatu, gue yang niat awalnya cuma mau baca chat, eh terkirimlah huruf U ke chat grup tersebut. Maafkan maafkan teman-teman!!

All people said yang intinya adalah: "Ganti sih Dee handphone-nya!" atau pertolongan pertamanya "Service buruaaaaan, Dee!". But, some of them berbaik hati mengasihani gue: "Kasian banget sih lo, Dee!" atau "Gue ngerti nih susahnya ngetik gimana.". Anyway thank you for all of your responses guys. Ada hikmahnya sih, kadang ketawa sendiri bacanya, ngebayangin kalau ngomong beneran pakai bahasa yang terketik oleh handphone gue, seperti: "MaafuuUin yuah semuanuUuya, keuypad huUUuruf U guuue ruuisaukk. SuuUka ke ketuuik senduirui." Enter. Sent. "U" without enter, SENT. Hahaha :")

So, ini bukan karena gue gak mau benerin atau ganti handphone. This handphone is too precious and memorable to be changed. Di saat (mungkin hampir) semua anak sekolah membeli handphone-nya dengan uang orang tuanya (pada saat itu), gue membeli handphone itu dengan uang gue sendiri yang gue tabung tadinya buat beli laptop. Eh berhubung handphone pertama gue rusak dan orang tua gak mau ngasih (dengan alasan gue ngerusakin dengan sengaja dengan maksud segera dibelikan yang baru, padahal emang rusak beneran), gak jadi deh gue beli laptop. Perjuangannya berasa banget di handphone ini. Sudah pernah ketinggalan di kelas semaleman, nginep di rumah temen karena gue lupa, jatuh di kamar mandi, kecemplung di kuah rendang, casingnya patah, jatuh sampe beribu-ribu kali, hampir keinjek angkot, sering di install ulang karena blackout error (semua error di blackberry kayaknya udah pernah mampir di handphone gue), tapi the magic of this handphone is masih tetap bisa digunakan dengan baik. Intinya semua kenangan ada di sini. Sejelek apapun bentuknya, se-kudet apapun teknologinya, ini tetap handphone kesayangan gue haha lebay. Selama masih bisa berkomunikasi, yah why not?

Sebenarnya udah ada wacana buat ganti handphone, berhubung sekarang udah kerja sendiri hehe. Tapi entah kenapa gue lebih memilih nabung dari pada ganti handphone. Mencoba wise dalam mengatur kondisi keuangan haha. I promise you, ketika tiba saatnya nanti handphone ini akan rest in peace, pasti gue akan ganti dengan yang baru. Jadi gak ada lagi deh tuh huruf U yang terketik sendiri hehe. Tapi kenangannya tetap tidak tergantikan. 
"Kita akan merasa sesuatu itu berharga ketika kita mulai kehilangan fungsinya" - Jeritan hati orang 'lama'.




Get well soon,
Dewi Lestari Natalia.

Article ""Ganti Handphone-nya dong Dee!!"" protected

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama