Kejenuhan dalam pelayanan sedang gue rasakan saat ini. Terkhusus dalam pelayanan pemuda di gereja gue. I don't really know about the causes of my serving saturation. Oh, God! I have been crying :(. But, everytime saat gue merasa jenuh, I started to think about God. Tuhan bahkan tidak pernah lelah bekerja dalam hidup gue. Bersyukur banget masih diingatkan Tuhan akan hal itu, terima kasih Tuhanku.
Basicly, apa sih makna pelayanan bagimu? Kenapa kamu mau ambil peran dalam suatu pelayanan rohani? Makna pelayanan bagiku sendiri adalah suatu anugerah Tuhan yang diberikan secara istimewa melalui diri kita yang harus kita pergunakan untuk memuji dan membesarkan nama Tuhan. Jadi, yang menjadi center of point dalam pelayanan kita sepenuhnya adalah Tuhan, not yourself. Being a servant of God is the highest honor thing in my life. How about you?
Sedari dulu kita sudah paham benar, bahwa menjadi pengikut Kristus is not an easy way of life. Sama seperti menjadi pelayannya. Anugerah sebagai pelayan Tuhan adalah hal yang sungguh mulia, namun begitu banyak tantangan yang menanti kita di depan mata. Salah satu tantangan terbesar dalam pelayanan adalah dirimu sendiri. How could it be? Ya seperti gue sekarang ini, jenuh dengan pelayanan, it means jenuh dengan anugerah Tuhan, bukan? It's hard to tell you about my guilty feeling in my serving lately arghhh... But God know it and He tries to warn me through a simple song which reminds me that I'm serving of God. Lewat lagu B'rikanku Hati Seperti HatiMu ini, let's learn about sikap seorang pelayan.
B'rikanku hati
Seperti hatiMu
Yang penuh dengan belas kasihan
B'rikanku mata
Seperti mataMu
Memandang tuaian di sekelilingku
B'rikanku tanganMu tuk melakukan tugasku
B'rikanku kakiMu melangkah dalam rencanaMu
B'rikanku
B'rikanku
B'rikanku hatiMu
According this song, there are three characters of God's servants:
Hati yang penuh dengan belas kasihan - Menjadi serupa dengan Allah adalah kodrat manusia sejak masa penciptaan. Maka dengan demikian haruslah kita mempunyai hati seperti Kristus, yaitu hati yang penuh dengan belas kasihan. Tuhan Yesus sendiri telah banyak melakukan mujizat, dimana hatiNya tergerak oleh belas kasihan dan akhirnya menyembuhkan serta melakukan banyak mujizat yang membawa sukacita bagi banyak orang. Seperti pada saat Yesus berbelas kasihan terhadap orang banyak (Matius 9:13), Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:14), Yesus menyembuhkan dua orang buta (Matius 20:34) dan banyak hal lainnya. Bahkan menurut Paulus, Kristus memiliki hati yang berbelas kasih (Filipi 2:1). Sebagai orang-orang pilihan Allah yang yang dikasihi Allah, kita diwajibkan untuk berbelaskasihan, rendah hati, lemah lembut, dan sabar (Kolose 3:12).
Mata yang memandang tuaian - Pelayan tidak memandang buluh, artinya tidak memilih-milih siapa saja yang mau dilayani. Seperti Tuhan Yesus yang selalu setia melayani semua orang. Mulai dari Zakeus si pemungut cukai, 5000 orang yang Dia beri makan dengan 5 roti dan 2 ikan, janda miskin, orang buta, dan bahkan semua umat manusia. Kalau Tuhan Yesus saja tidak memandang buluh, kenapa kita harus memilih-milih siapa orang yang mau kita layani?
Tangan dan kaki yang bekerja - Ketika saya berpikir mengenai hidup dan pelayanan Yesus, saya ingat bagaimana Dia memakai tangan-Nya untuk memberi harapan dan kesembuhan. Dia menjamah yang sakit, menggendong anak-anak kecil, memecahkan roti bagi yang lapar, dan membiarkan tangan-Nya dipaku di kayu salib bagi dosa-dosa kita. Dalam Yohanes 13 kita membaca bahwa Yesus menunjukkan sikap rendah hati yang mengagumkan dengan membasuh kaki para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (ayat 14). Hal ini dalam konteks lain juga dapat dikaitkan dengan pelayanan sebagai anggota tubuh Kristus, seperti layaknya tubuh yang terdiri dari banyak anggota tetapi dalam satu tubuh, pelayanan juga memiliki prinsip yang sama. Bukan hanya tangan saja atau kaki saja yang bekerja tetapi kedua sama-sama bekerja untuk saling menopang dan melengkapi. Tidak ada yang lebih spesial atau tidak ada yang tidak spesial. Seperti tangan yang melakukan tugas Allah dan kaki yang melangkah dalam rencanaNya. Tidak bisa salah satu saja yang berjuang namun haruslah keduanya. Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 12:12 "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus."
Inti yang dapat diambil dari lagu tersebut adalah, semua pelayanan sumbernya adalah dari Allah dan kepada Allah juga kita diberi karunia untuk melayani. Bukan dari kuat diri kita sendiri, melainkan hanya karunia Allah semata.
Selamat melayani,
Dewi Lestari Natalia.
Article "B'rikan Ku Hati Seperti HatiMu" protected