Kalau lagi traveling ke Hongkong rasanya nanggung jika tidak melanjutkan perjalanan ke Macau, secara Hongkong-Macau dapat ditempuh dengan kapal ferry selama kurang lebih 1 jam saja lewat Hong Kong Macau Ferry Terminal. Apalagi jalan-jalan ke Macau bisa bebas visa untuk Warga Negara Indonesia selama 30 hari. Jadi, sempatkanlah mampir ke Macau saat sedang traveling ke Hongkong ya!
Menyampaikan sedikit info, saat aku ke Hongkong, pas banget lagi ada demo besar-besaran di Hongkong, sempat ragu untuk berangkat. Namun melihat update saat itu, sepertinya cukup aman karena banyak juga ternyata orang-orang yang wisata ke Hongkong ditengah isu demo besar. Dan ternyata, aman kok hehe gak ada demo sama sekali, Macau juga aman. Asiiiik, jadi semuanya itinerary tercapai deh hihi.
Panduan Transportasi Hongkong ke Macau
Jadi salah satu moda transportasi yang dapat digunakan untuk menempuh perjalan dari Hongkong menuju Macau adalah kapal ferry. Terdapat 2 provider kapal ferry yang dapat dinaiki, yaitu TurboJet dan Cotai Water Jet dengan waktu yang berbeda-beda sesuaikan saja dengan itinerary. Dari Hongkong menuju Macau bisa melalui terminal kapal ferry yang berada di Hongkong Airport (Distrik HK Island), Kowloon (Distrik Kownloon), Sheung Wan (Central), dan Tuen Mun di Distrik New Territories. Sementara terminal tujuan di Macau bisa ke Macau Outer Harbour dan Taipa.
Aku memulai perjalan dari Hong Kong Macau Ferry Terminal yang terletak di Shun Tak Centre, 200 Connaught Road Central, Sheung Wan, Hong Kong. Terminal ferry terletak di lantai 3 Shun Tak Centre, kalau bingung tanyakan saja kepada petugas atau ikuti petunjuk yang ada.
Setibanya di terminal ferry, saat itu aku langsung dihampiri oleh semacam calo, yang menjual harga tiket dibawah harga tiket resmi. Jam kepergian yang ditawarkan untuk malam hari, namun bisa langsung digunakan. Tiket yang ditawarkan sudah berupa tiket fisik yang siap dipakai. Calonya berpakaian rapi, jadi awalnya aku tidak mengira bahwa dia adalah calo. Awalnya kami ragu, namun akhirnya kami membeli dari si calo, mengingat harganya lebih murah. Kami memutuskan hanya membeli tiket pergi saja karena kami belum tau rencana pulang jam berapa.
Untuk jam keberangkatan, kamu bisa cek di website TurboJet atau Cotai Water Jet, atau di loket pembayaran, semua lengkap mulai dari harga dan jadwal keberangkatan serta terminal tujuannya. Aku akhirnya pergi naik Cotai Water Jet ke Taipa di Macau, karena hanya jadwal itu yang cocok dengan itineraryku saat itu.
Karena aku hanya one day trip di Macau, maka malam harinya aku harus kembali ke Hongkong. Setibanya di terminal ferry Taipa, Macau, aku langsung membeli tiket pulang karena takut kehabisan. Namun, saat itu tidak tersedia lagi jadwal kapal dari Taipa menuju Terminal Sheung Wan, jadi aku memutuskan pulang melalui Macau Outer Harbour ke Terminal Kowloon. Kalau saat berangkat aku membeli tiket melalui calo, saat pulang ini aku membeli tiket resmi di loket penjualan.
Sebenarnya aku membeli tiket untuk jadwal pukul 20.00, namun petugas memperbolehkan aku untuk ikut keberangkatan pukul 19.30 karena memang sejak pukul 19.00 aku sudah berada di ruang tunggu. Kebetulan saat itu memang tidak terlalu banyak penumpang. Aku mengambil kesimpulan bahwa kita dapat berangkat diluar jadwal keberangkatan, jika memang jumlah penumpang tidak terlalu banyak dan tentu saja berdasarkan izin dari petugas.
Panduan Imigrasi Hongkong ke Macau
Setelah membeli tiket, penumpang dipersilahkan masuk ke ruang tunggu melalui loket pemeriksaan tiket dan paspor. Petugas akan memeriksa tiket dan memberikan stiker nomor kursi pada tiket, kemudian memeriksa paspor bersamaan dengan embarkation card Hongkong.
Selesai pemeriksaan, petugas akan memberikan selembar kecil visa on arrival yang harus disimpan dan akan diperiksa ketika kita tiba di Macau. Kemudian saat pemeriksaan imigrasi telah selesai, penumpang dapat menunggu di ruang tunggu yang disediakan. Kemudian 30 menit sebelum keberangkatan, akan ada pengumuman yang mempersilahkan semua penumpang untuk naik ke dalam kapal. Keadaan di dalam kapal lumayan bersih dan ber-AC, disediakan kantong kertas untuk persiapan mabuk laut dan muntah.
Setibanya di Taipa, Macau, aku mengikuti petunjuk untuk pemeriksaan imigrasi. Petugas akan memeriksa visa on arrival dan paspor. Bukan pemeriksaan yang ketat kok, jadi tenang aja, bahkan tidak ada wawancara. Langkah yang sama juga pada saat perjalanan kembali dari Macau menuju ke Hongkong.
Terminal Ferry Taipa Macau |
Itinerary Seharian Keliling Macau
Macau dulunya adalah jajahan Portugis, sehingga terjadi perpaduan antara budaya Cina dan Portugis di Macau. Berbagai bangunan masih kental dengan nuansa Portugis yang khas, seperti gereja katolik, casino, pelabuhan, bahkan papan jalan pun masih mencantumkan bahasa Portugis dan bahasa Cina.
Macau sendiri terdiri daru 2 wilayah utama, yaitu Macau Peninsula dan Pulau. Macau Peninsula cenderung seperti kota tua, dimana terdapat beberapa hotel dan casino terkenal seperti Grand Lisboa, Wynn, Sands, dan lain-lain. Selain itu, tempat wisata yang dapat dikunjungi di daerah Macau Peninsula antara lain Fisherman’s Wharf, Senado Square, Ruins of St. Paul's, Museum Macau, Macau Tower, dan Rua Da Felicidade.
Sementara Pulau di bagian selatan Macau terdiri dari 3 wilayah besar, yaitu Taipa, Cotai, dan Coloane. Daerah ini terdapat banyak sekali hotel dan casino yang terkenal lebih baru dan modern seperti The Venetian, Parisian, Galaxy, City of Dreams, Studio City, dan lain sebagainya. Jika ingin menikmati megahnya hotel dan casino yang modern di Macau, silahkan langsung berkeliling di daerah ini.
One day trip keliling Macau adalah hal yang sangat mungkin. Seperti yang aku lakukan, aku berangkat dari Hongkong menuju Macau pada pagi hari, lalu kembali ke Hongkong pada malam harinya. Keliling seharian seperti ini sangat dapat dijadikan pilihan untuk itinerary para traveler yang hanya punya sedikit waktu untuk traveling.
Bis Gratis (Free Shuttle Bus) ke Hotel dan Tempat Wisata
Macau terkenal dengan sebutan Las Vegas Asia, yang memiliki banyak sekali hotel mewah serta casino. Hotel-hotel ini menyediakan fasilitas bagi para turis yang berkunjung ke Macau, berupa free shuttle bus dari terminal ferry (dan dari semua area tempat turis datang ke Macau, seperti bandara dan perbatasan) menuju ke hotel mereka. Begitu keluar dari terminal, kamu langsung dapat menjumpai banyak sekali free shuttle bus yang terparkir sesuai dengan nama hotelnya. Tenang, fasilitas ini tidak hanya untuk pengunjung yang menginap atau bermain casino di hotel tertentu saja, tapi siapapun boleh menggunakannya. Gratis dan tidak ada pemeriksaan!
Macau free shuttle bus |
Dengan adanya fasilitas free shuttle bus yang disediakan hotel-hotel mewah di Macau, dapat membawa keuntungan bagi para turis. Selain bisa berhemat, fasilitas ini juga dapat memudahkan kita untuk menuju tempat wisata yang dekat dengan hotel tersebut. Contohnya, jika ingin ke Fisherman Wharf Macau yang terletak persis di seberang Hotel Sands Macau, maka dari terminal ferry kamu bisa naik free shuttle bus yang disediakan oleh Hotel Sands Macau. Nah, nanti dari hotel menuju ke Fisherman Wharf Macau tinggal jalan kaki deh.
Fisherman Wharf Macau
Setibanya di terminal ferry Taipa, aku bergegas menuju destinasi utama, yaitu Fisherman Wharf Macau yang terletak di seberang Hotel Sands Macau. Keluar dari terminal, aku segera mencari antrian bis gratis dari Hotel Sands yang ternyata cukup sepi penumpang, tidak seperti antrian bis dari Hotel Grand Lisboa dan The Venetian yang antriannya sampai mengular. Hanya menunggu 5 menit saja, bis segera berangkat. Perjalanan cukup jauh sekitar 30 menit dari terminal ferry Taipa menuju Hotel Sands Macau. Tiba di Hotel Sands, aku menyeberang dan berjalan beberapa menit menuju Fisherman Wharf Macau.
Fisherman Wharf Macau terletak di tepi laut, dimana pada kawasan ini terdapat hotel, casino, restaurant, toko dan yang paling megah adalah miniatur Coloseum Roma dan pohon natal raksasa yang dipasang persis dipintu masuknya, pas sekali saat itu masih suasana natal dan tahun baru. Masuk ke dalam wisata ini gratis, tapi ya bagiku tidak terlalu istimewa hanya untuk foto-foto saja, jadi sebaiknya tidak perlu berlama-lama di sini.
Sepertinya aku terlalu lama menghabiskan waktu di Fisherman Wharf, karena memang hari itu matahari tidak bercanda memancarkan sinarnya, sehingga aku menjadi sangat lelah dan malas bergerak. Akhirnya memutuskan untuk mencari makanan sembari melanjutkan ke destinasi selanjutnya, Senado Square.
Christmas tree on Fisherman Wharf Macau |
Miniatur Colosseum Roma |
Fisherman Wharf |
Senado Square
Kebetulan, aku baru saja mengambil uang dari ATM dengan pecahan besar, sehingga tidak dimungkinkan untuk digunakan membayar bis. Akhirnya, setelah bertanya-tanya, ada yang menyarankan agar aku naik free shuttle bus dari hotel menuju Hotel Grand Lisboa, hotel yang cukup dengan Senado Square. Gratis deh :")
Jarak Hotel Grand Lisboa ke Senado Square hanya sekitar 500 meter atau 10 menit berjalan kaki. Setibanya di Senado Square, aku cukup kaget karena tempat itu sangat ramai sekali. Ternyata ada semacam panggung dan arena bermain dengan suasana natal yang meriah yang didirikan di sana. Niat hati ingin berkeliling, tapi kok malah hilang feeling seketika ya. Cukuplah hanya merekam suasana cendol di Senado Square saat itu hehe.
Senado Square Macau |
Lunch at Local Restaurant
Menurut hasil browsing, aku menemukan sebuah restauran halal khas Indonesia yang cukup terkenal di Macau, yaitu Rasa Sayang. Kebetulan sekali letaknya dekat dan searah dengan Senado Square dan Ruin of St. Paul's, destinasi wisata selanjutnya yang ingin aku kunjungi.
Bermodalkan google maps akhirnya aku sampai di Rasa Sayang yang ternyata terletak di gang sempit sekitar pasar. Sayang seribu sayang, sampai disana ternyata Rasa Sayang tutup dalam rangka tahun baru. Apa boleh buat, akhirnya aku mencari restauran sekitar yang sekiranya layak untuk dicoba.
Akhirnya pilihan jatuh kepada restauran lokal yang aku lupa namanya tapi letaknya persis di gang sebelum gang menuju Rasa Sayang. Kenapa pilih itu? Karena hanya itu restauran lokal yang menunya menggunakan bahasa Inggris haha. Makanannya enak, mirip dengan chinese food dan hainan (tidak halal) dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Menu makan siang di restaurant lokal Macau
Ruins of St. Paul’s Macau
Destinasi selanjutnya sering disebut sebagai landmark negara Macau, yaitu Ruins of St. Paul’s (Ruínas de São Paulo). Menurut sejarahnya gereja ini dibangun pada tahun 1580, lalu mengalami beberapa kali kebakaran hingga akhirnya pada tahun 1835 kebakaran besar terjadi dan melenyapkan bangunan gereja, namun dengan luar biasa hanya tersisa satu sisi bangunan bagian depan gereja. Pada tahun 2005, UNESCO menetapkan Ruins of St. Paul’s sebagai World Heritage Site, sehingga sejak saat itu bangunan ini dirawat oleh otoritas setempat.
Betapa ramainya keadaan Ruins of St. Paul’s saat aku berkunjung ke sana pada sore hari. Bangunan ini tidak memungut tiket masuk alias gratis, mungkin itu juga yang membuat destinasi ini menjadi sangat ramai dan dipenuhi turis. Jangan hanya berfoto di depan bangunan saja, kamu boleh berjalan mengitari area bangunan karena di sebelah belakang bangunan terdapat museum yang menyimpan banyak benda dan cerita bersejarah.
Ruin of St. Paul's |
Trip mates |
Oleh-Oleh dan Jajanan Khas Macau
Sepanjang jalan menuju Ruins of St. Paul’s terdapat banyak sekali toko oleh-oleh yang menjajalkan jualannya. Kebanyakan menjual oleh-oleh makanan yang dengan baik hati menyediakan free tester. Namun, ada juga beberapa toko yang menjual cinderamata khas Macau untuk dibeli dan menjadi kenangan akan Macau.
Kalau ditanya oleh-oleh khas Macau, aku pun sebenarnya bingung menjawabnya haha, aku hanya membeli makanan yang menurutku cocok dilidahku setelah aku mencobanya. Tentu saja kebanyakan snack kering seperti egg rolls, almond crisp, dan lain-lain. Ada juga yang menjual olahan pork kering dengan berbagai rasa.
Oh ya, mumpung lagi di Macau, jangan lupa mencoba jajanan khas Macau yang sangat terkenal, egg tart. Yang paling terkenal adalah Portuguese Egg Tart khas Macao di Margaret's Café e Nata. Namun, sayang sekali aku tidak sempat mencoba huhu, katanya sih sampai harus rela antri panjang loh untuk bisa mencicipinya.
Area pertokoan oleh-oleh di sekitar Ruin of St. Paul's |
Hotel Grand Lisboa
Tidak lengkap rasanya kalau ke Macau tapi tidak mencoba masuk ke dalam salah satu hotel dan casino yang sangat megah. Awalnya aku berencana menggunakan free shuttle bus dari Hotel Grand Lisboa menuju terminal ferry Taipa, rute yang sama dengan rute pergi. Namun, antrian untuk menggunakan free shuttle bus dari Hotel Grand Lisboa sangat amat panjang. Entah kenapa Macau saat itu cendolita banget huft.
Akhirnya aku memutuskan untuk naik bis umum saja menuju Macau Outer Harbour untuk kembali ke Hongkong. Nah, sembari menunggu bis, aku sempatkan masuk ke dalam Hotel Grand Lisboa dan menikmati kemewahan interiornya, sayangnya tidak diperkenankan untuk mengambil foto oleh petugas. Setelah puas menikmati kemewahan yang tidak dapat aku miliki tersebut, aku segera bergegas menunggu bis menuju terminal ferry (hasil tanya sana-sini hehe ingat loh malu bertanya, sesat di jalan).
Grand Lisboa Hotel Macau |
Casino Lisboa Macau |
Tips & Trick
- Uang: Harus diingat bahwa mata uang Macau adalah MOP (Macao Pataca), dimana 1 MOP setara dengan 1900-2000 IDR. Kamu bisa menarik uang tunai dari ATM, karena sepenglihatanku tidak ada money changer di terminal ferry. Sebenarnya kamu juga bisa menggunakan HKD (Hongkong Dollar) di negara ini, namun sepertinya masih terbatas di daerah yang ramai turis.
- Kartu SIM: Berhubung aku berkunjung ke Hongkong dan Macau dalam waktu berdekatan, aku membeli SIM Card yang dapat digunakan di kedua negara tersebut. Aku membelinya di marketplace Indonesia seharga kurang lebih Rp 150.000 untuk 7 hari dengan kapasitas internet unlimited. Oh ya, kamu juga bisa menggunakan Pocket WiFi nanti tinggal cari saja provider yang dapat digunakan dikedua negara tersebut. Paket roaming dari provider internetmu di Indonesia juga dapat digunakan, tinggal sesuaikan saja paket yang ingin kamu aktifkan.
- Waktu terbaik berkunjung: Waktu terbaik untuk mengunjungi Macau sepertinya jatuh di bulan Oktober-Desember dimana cuaca tidak terlalu terik dan suhu terasa lebih nyaman. Hindari datang ke Macau pada akhir pekan, karena tempat wisata pasti akan ramai dan dipenuhi turis.
- Bahasa: Bahasa yang digunakan adalah bahasa Cina atau Kanton dan bahasa Portugis. Namun tenang saja, jika tidak mengerti cukup gunakan bahasa isyarat dan bahasa kalbu haha :D
- Visa: Macau memberikan bebas visa selama 30 hari kepada Warga Negara Indonesia yang masuk ke Macau melalui negara apapun. Visa on arrival tetap diberikan oleh imigrasi, namun kamu tidak akan dikenakan biaya apapun.
Selesai sudah one day trip keliling Macau! Cukup lelah dengan banyaknya drama haha namun sangat menikmati perjalanan kali ini. Macau bisa dipertimbangkan kalau kamu mau short trip setelah pandemi ini berakhir. Tidak memakan budget besar, namun kamu bisa merasakan sentuhan kental Eropa di negara Cina ini, unik sih. So, thanks for reading guys! Semoga informasinya bermanfaat yah :)
Article "Panduan Keliling Macau dari Hongkong" protected