Membuat Call to Action |
Cara Membuat Call to Action - Di materi sebelumnya aku udah membahas gimana cara membuat headline yang bisa menarik perhatian target konsumen, sekarang aku mau bahas bagian copywriting lain yang tak kalah penting dari headline yaitu Call to Action (CTA).
Call to Action Checklist
Kenapa aku bilang bagian yang nggak kalah penting, karena kalau headline itu kan menentukan apakah target konsumen mau lanjut baca copy atau nggak.
Call to action ini yang menentukan apakah target konsumen kamu mau melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan kita atau tidak.
Intinya call to action adalah kata-kata pamungkas atau punchline untuk meyakinkan target konsumen kamu.
Lalu gimana sih cara menulis call to action yang ampuh menyihir target konsumen untuk melakukan suatu tindakan?.
Prinsipnya tuh hampir sama dengan menulis headline kamu tetap harus memasukkan formula-formula dan menerapkan Psychological Triggers yang udah kita pelajari di materi sebelumnya.
Tapi untuk mempermudah pembuatan call to action kamu bisa membuat ceklis terlebih dahulu, yang berisi daftar pertanyaan atau key points yang berfungsi sebagai guidance call to action yang akan dibuat.
Nah, apa aja ya isi ceklisnya? berikut ceklistnya:
- Ketahui Goals Iklan
- Benefit Untuk Target Konsumen
- Style yang Digunakan
- Cara Mengurangi Risiko Penolakan
- Gunakan Kata yang Bersifat Mendesak
Call to Action Checklist |
Ketahui Goals Iklan
Pertama kamu harus tahu goals dari iklan mu karena tiap goals pasti punya pendekatan atau call to action yang berbeda.Goals ini bisa berupa peningkatan sales peningkatan subscriber atau juga yang lainnya.
Benefit Untuk Target Konsumen
Kedua, apa yang akan target konsumen dapat kalau mereka melakukan sebuah tindakan, sisipkan nilai atau keuntungan apa yang bisa target konsumen dapat kalau mereka melakukan sebuah tindakan.Misalnya nih, uji coba gratis 30 hari. Tipe call to action ini digunakan netflix untuk menarik perhatian target konsumen-nya.
Kalau dilihat, kalimat yang digunakan tuh super simpel, tapi berhasil mendatangkan para subscriber baru.
Style yang Digunakan
Yang ke-3 style dan bahasa seperti apa yang kamu mau gunakan.Ini sesuaikan lagi dengan target konsumen kamu ya, contohnya ada beberapa iklan yang menggunakan call to action yang singkat padat dan jelas.
Biasanya, kata utama yang digunakan adalah kata kerja seperti subscribe, download, baca, atau beli sekarang.
Tujuannya agar tetap terlihat simpel dan seringkas mungkin, namun tetap mengena di benak pembaca nya.
Nah tipe ini biasanya digunakan pada iklan yang sudah sangat jelas target konsumennya sehingga tidak perlu effort khusus untuk membuat mereka melakukan suatu tindakan, contohnya tuh iklan Apple watch.
Call to action digunakan tuh Shop Now, singkat padat dan super jelas. Berhasil nggak? Berhasil banget apalagi untuk Apple fanboy yang memang jadi target konsumennya mereka.
Ada juga style call to action yang menggugah sisi emosional, buat mereka merasa kalau call to action ini memang relate banget sama mereka atau membuat mereka tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu.
Caranya yaitu gunakan kalimat ajakan yang personal, anggap kalau kamu memang berbicara langsung dengan target konsumen secara personal.
Seperti sedang mengajak teman, misalnya seperti email marketing ini, pertama kalimat terakhirnya terbilang powerful karena menyebut nama target konsumen, seolah-olah sedang mengobrol secara personal.
Yang kedua, call to actionnya juga bukan sekedar "ayo donasi sekarang", tapi lebih menunjukkan sisi emosional dan harapan dengan menyebut "Dilla pasti sembuh".
Ada lagi contoh style yang unik seperti call to action berikut, penggunaan kata enjoy bisa dibilang berbeda dari yang lain.
Kata enjoy ini seolah bilang, selamat menikmati diskon yang ada dan memastikan kalo target konsumen menikmati promo yang diberikan.
Cara Mengurangi Risiko Penolakan
Keempat, cara apa yang mau kamu gunakan untuk mengurangi resiko penolakan dari target konsumen.Pastikan kalimat yang kamu gunakan harus persuasif paparkan unique selling point dan benefit dari produk yang kamu pasarkan, supaya makin meyakinkan pembaca untuk mau melakukan tindakan.
Kamu bisa memberikan aspek social proof atau bukti sosial sebagai Psychological Triggers dalam call to action yang kamu buat.
Misalnya seperti ini, call to action ini tuh mengajak target konsumennya untuk subscribe dengan menyebut bahwa sudah ada 300000 tenaga marketing yang suscribe di web ini.
Mereka juga mengiming-iming benefit coba gratis jika mereka subscribe sekarang.
Gunakan Kata yang Bersifat Mendesak
Kelima, apakah call to action kamu bersifat mendesak? kalo iya, tambahkan kata sekarang, segera, buruan atau gak pake lama.Call to action ini sebenarnya mirip dengan point urgent dalam formula yang udah kita bahas di video sebelumnya.
Menyelipkan sisi urgensi dalam call to action terbilang ampuh, karena bisa membuat target konsumen melakukan sebuah tindakan secara cepat.
Nah, contohnya kayak gini nih, banner ini bahkan menggunakan 2 kalimat call to action sekaligus. Pertama adalah klik disini dan yang kedua adalah klaim voucher sekarang.
Poin urgent-nya diwakilkan oleh kata sekarang, yang secara tidak langsung membuat target konsumennya mau segera mengklaim voucher tersebut.
Gimana udah paham kan tentang panduan menulis call to action?.
Supaya lebih paham lagi di materi selanjutnya aku akan coba mempraktikkan bagaimana cara menulis sebuah copy di media cetak, media luar ruangan, dan juga media digital.
Kira-kira bakal susah nggak ya? Temukan jawabannya di materi selanjutnya sampai jumpa.
Artikel copywriting lainnya hanya di www.idecara.com
Article "Cara Membuat Call to Action" protected
Tags:
Copywriting