Hampir saja kita memasuki bulan terakhir di tahun ini. Bulan Desember. Bulan yang menurut gue adalah bulan yang penuh arti dan makna, dan mungkin bukan hanya menurut gue namun menurut beberapa orang juga. Di bulan Desember ini banyak sekali moment-moment indah yang bisa gue rasakan. Bulan Desember, bulan penutup tahun sekaligus bulan refleksi di tahun ini, bulan motivasi untuk tahun depan, dan yang paling berarti adalah bulan kelahiran Sang Juruselamat. Semua pasti setuju bahwa bulan Desember identik dengan Natal dan natal identik dengan bulan Desember hehe.
Hari ini adalah H-2 memasuki bulan Desember. Seperti yang kita semua rasakan, di awal bulan Desember pun pasti sudah sangat berasa hawa-hawa natalnya. Semua orang mulai mempersiapkan dekorasi yang indah serta kado natal terbaik. Tidak lupa juga mempersiapkan kue natal, baju natal, sepatu natal, lagu serta puji-pujian untuk dinyanyikan saat perayaan natal, dan mungkin mempersiapkan perayaan terbaik untuk menyambut natal. Namun dibalik semua persiapan itu, sudahkah kita mempersiapkan hati kita? Wuiiih berat yah bahasa gue haha. Honestly, gue sendiri memposisikan proporsi persiapan natal gue 70% persiapan teknik, 20% persiapan ulang tahun (berhubung ulang tahun gue bulan Desember juga hehe), dan hanya 10% for heart preparation. Selama ini sih gue sangat nyaman dengan persiapan gue yang seperti itu. Tapi beberapa hari ini mulai diingatkan lagi tentang persiapan hati yang sebenarnya buat Tuhan, ibaratnya kalo buat pelayan sebelum melayani yah seperti PHP lah alias Persiapan Hati Pelayan. Kita kan para pelayan Tuhan tuh, udah seharusnya yang kita persiapkan dengan benar-benar itu adalah hati kita. Iya gak sih? ahhahaaa.
Oke, terlepas dari itu semua, bener gak sih kalo bulan Desember itu hawanya beda haha apa cuman gue doang yang ngerasa gitu? Menurut gue pribadi tuh, everyday in December is like happy day. Semua dekorasi rumah makan, tempat hiburan, mall, tempat umum (sometimes), gereja, sekret, dan tempat lainnya berubah jadi penuh dengan pohon natal, lonceng, santa claus, dan berbagai macam hiasan natal. beberapa toko pun menyulap barang dagangan mereka menjadi barang pernak-pernik natal. Iklan-iklan di tv pun bermetamorfosis menjadi iklan bernuansa natal dan bahkan film-film yang diputar di tv juga beralih kepada film-film natal (walaupun gak semua stasiun tv menyiarkan film bernuansa natal). Yang paling berasa sih dekorasi mall-mall yang disulap menjadi super indah dengan hiasan-hiasan natal yang mereka pasang dengan kreatif. Beda banget dengan bulan-bulan lainnya. Yah walaupun masih kalah jika dibandingkan dengan suasana lebaran atau idul fitri. Tapi atmosfer natanya tuh dapet banget.
Wah jadi inget dulu gue ngarep banget santa claus dateng ke rumah gue dan ngasih gue hadiah double. Satu hadiah ulang tahun dan satu lagi hadiah natal haha gak kebayang polosnya gue waktu itu (polos sama oon beda tipis sih haha). Tapi kalo di ingat-ingat lagi, makna natal dulu berbeda dengan makna natal sekarang. Dulu kayaknya setiap natal yang diincar pasti kado dan uangnya hahahaa, tapi sekarang gue bisa lebih memaknai arti natal lebih dari itu, sekarang yang gue incer adalah makna kelahiran Juruselamat itu sendiri (bonusnya sih gak sabar pengen malam kudusnya sama kue natalnya haha tetep yah).
Berbeda dari natal-natal di tahun sebelumnya, di natal tahun ini akhirnya gue bisa menikmati natal benar-benar sebagai jemaat. Dan semoga kesempatan ini bisa gue manfaatkan dengan baik dan gak mengurangi makna natal itu sendiri. The last, tahun ini adalah natal pertama gue berkepala dua hahahaa gak kerasa udah tua aja :")
Berbeda dari natal-natal di tahun sebelumnya, di natal tahun ini akhirnya gue bisa menikmati natal benar-benar sebagai jemaat. Dan semoga kesempatan ini bisa gue manfaatkan dengan baik dan gak mengurangi makna natal itu sendiri. The last, tahun ini adalah natal pertama gue berkepala dua hahahaa gak kerasa udah tua aja :")
huaaa gak sabar pengen cepet-cepet natal :D
Article "December and Christmas " protected