“... Today a child is born on earth. Today the glory of God shines everywhere for all the world. Oh Jesus, born on this day, He is our light and salvation...”
(Mariah Carey – Jesus Born On This Day)
Tidak terasa hampir 12 bulan kita lewati di tahun 2012 ini. Bulan penghujung tahun ini biasanya menjadi bulan penantian bagi umat Kristen. Lantunan musik-musik bernuasa natal, dekorasi, serta aroma-aroma sedap natal sudah mulai tercium di benak kita. Yaps, beberapa hari lagi menjelang hari penantian, HARI NATAL.
Bagi saya pribadi, bulan ini adalah bulan yang paling saya nantikan, banyak alasannya tapi sebagai alasan utama dan yang terpenting adalah di bulan ini saya bisa merasakan sukacita yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya, sukacita natal. Memang apanya yang istimewa dari sukacita natal itu sendiri? Perayaannya? Penyalaan lilin? Baju baru? Pohon natal? Kue-kue natal? Lebih dari itu semua, sukacita natal yang sebenarnya adalah penantian sejati akan lahirnya Juruselamat di hati kita. Sebelum mengetahui hal ini, saya menikmati sukacita natal sebagai moment berharga untuk berkumpul bersama dengan keluarga saya, berbagi pengharapan, cerita, kisah, dan kasih (bahkan sometimes berbagi uang natal :p). Bahkan jauh sebelum itu, saat saya masih mengenakan seragam putih-merah dengan sebelenggu pikiran polos saya, saya menikmati sukacita natal saat mendapat uang natal hasil bernyanyi dan menari di setiap acara perayaan natal atau disaat orang tua saya mengabulkan tangisan saya untuk membeli baju baru dan mainan baru. Sekali lagi, sukacita natal yang sebenarnya adalah lebih dari itu semua. Sekarang saya mengerti apa itu penantian akan kelahiran seorang Juruselamat.
Anyway, coba renungkan hal ini, kelahiran seorang bayi dari dara Maria mampu mendatangkan orang majus dengan segenap persembahan berharganya dan para gembala untuk datang melihatnya, malaikatpun ada di tengah-tengah mereka. Betapa semua orang menantikan kelahiran Sang Juruselamat bukan? Hal itulah yang saya nikmati sebagai sukacita natal yang sebenarnya, “For unto us a child is born, unto us a son is given: and the government shall be upon his shoulder: and his name shall be called Wonderful, Counsellor, The mighty God, The everlasting Father, The Prince of Peace.” Isaiah 9:6 (KJV).
Kelahiran itulah yang memberi pengharapan dan kekuatan sejati buat saya. Tidak setiap natal saya lewati dengan tawa dan canda serta kebahagian, satu moment natal pernah saya lewati dengan air mata dan kekecewaan. Seolah-olah Tuhan meninggalkan saya dan saya terjebak dengan tekanan yang begitu berat untuk dilalui. Di saat orang lain tertawa dan berbagi sukacita, saya malah berduka dan kecewa. Yesaya 9:5 (versi KJV ayat 6) adalah kotbah natal yang saya dengar saat itu dan masih terekam lekat di benak saya. Juruselamat telah lahir ke dunia ini tentulah dengan tujuan yang mulia dan membawa damai sejahtera. Kalau kita mengalami tekanan, itu adalah sebuah proses yang Dia berikan untuk kelak nanti kita akan merasakan damai sejahtera yang dari padaNya. Ya, saya mengimani tekanan dan kesedihan saya saat itu sebagai proses menuju sukacita yang sesungguhnya, sukacita yang telah datang bersama dengan lahirnya Sang Juruselamat. Selain itu, Yeremia 29:11 juga kembali menegur dan menguatkan saya saat itu (dan sampai sekarang juga) “... dan memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Dalam setiap tekanan hidup, saya mengajak teman-teman semua untuk tidak khawatir, sebab Juruselamat kita telah datang bersama dengan segudang rencana dan masa depan yang penuh pengharapan.
So, sukacita natal yang sesungguhnya adalah penantian akan kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat yang membawa damai sejahtera untuk kita masing-masing anakNya. Damai sejahtera yang lahir itulah yang akan menguatkan kita dalam setiap tekanan dan belenggu kekecewaan yang pernah kita rasakan. Don’t worry, sebab damai sejahtera itu telah lahir dan datang ke dunia serta masuk ke dalam hati kita masing-masing. Pengharapan baru telah terbit dan menghapus segala tekanan hidup kita dan menggantikannya dengan damai sejahtera dan sukacita yang sejati. Hari Natal adalah hari penantian kita akan semua hal tersebut. Jadi, pada hari Natal nanti, yang kita inginkan dan nantikan bukan lagi kekhawatiran, ketakukan, atau terbatas pada pernak-pernik aroma Natal namun lebih dari semua itu, penantian di hari Natal itu merupakan makna kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat itu sendiri. All I want for christmas is YOU, Jesus :)
Article "All I Want for Christmas is YOU" protected