Setiap pagi saat gue menunggu jemputan untuk pergi ke kantor, selalu gue melihat banyak orang berlarian. Terkadang bahkan gue termasuk dari salah satu orang yang berlarian itu. Ada ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda, anak kecil, dan kebanyakan orang yang gue lihat saat itu pasti ada saja yang berlari. Apa yang mereka kejar? Rata-rata dari mereka mengejar bus umum yang sudah melaju jauh di depannya. Kenapa mereka rela berlarian demi mengejar bus umum tersebut? Bukan kah masih ada bus umum berikutnya dengan tujuan yang sama? Atau bukan kah ada alternatif bus umum lainnya? Tidak lain, tidak bukan, gue yakin masalahnya bukan karena tidak ada bus atau alternatif lain, melainkan masalah waktu. Ya, waktu adalah sesuatu yang berharga di hidup ini. Waktu tidak pernah bisa diperlambat, dipercepat, diulang, atau pun digantikan. Banyak orang rela berlari mengejar waktu, berharap waktu tersebut bisa berjalan lebih lambat agar tidak perlu terbu-buru untuk mencapainya.
Berlari ini seperti menumpahkan atau menghabiskan tenaga lebih untuk bergerak. Kalau tidak karena terburu-buru, orang tidak akan berlari. Atau bisa saja, karena ingin mengejar sesuatu yang penting orang juga turut berlari. Logikanya saja, untuk apa orang mau menghabiskan tenaga lebih kalau tidak ada suatu kepentingan di dalamnya? Seorang pelari saja berlari untuk mendapatkan medali kemenangan bukan? Hmm, satu lagi, berlari juga dilakukan sometimes untuk 'segera' menghindari sesuatu, berlari dari kenyataan sebut saja sebagai contohnya. Atau berlari karena dikejar anjing misalnya.
Lalu how's the result? Berhasilkah? Berhasilkah menaiki bus umum yang dikejar? Berhasilkah menghindar dari hal yang ingin dihindari? Berhasilkah menjadi juara? It depends on how fast you've ran, right? Semuanya tergantung kepada speed, focus, dan usaha kita. Kemungkinan yang dapat terjadi hanya dua, berhasil dan tidak berhasil. Jika berhasil, pasti kita akan lega, senang dan puas sekali rasanya. Namun jika tidak berhasil, sering kali kita kecewa, menyesal, marah, atau bahkan menggerutu kesal bukan? Berbeda hasil, berbeda pula responnya. Padahal dalam satu cara yang sama, yaitu sama-sama berlari. Bahkan bukan hanya dalam hal berlari, gue rasa dalam segala hal kita punya respon seperti itu, respon depends on the results.
This kind of activity is an unique one, I think. Because we just can run to chase the time. If you walk slowly, hey where are you? Time flies so fast, wake up nd run! Even in the a war, rata-rata kebanyakan prajurit mengawalinya dengan berlari atau bahkan mereka berlari selama berperang. In my conclusion, all the activities yang ada kegiatan berlarinya pasti mempunyai satu tujuan yang sama untuk segera dicapai. Ada secercah perjuangan dalam berlari. Berbicara tentang perjuangan, berarti ada pengorbanan including of that. Dalam berlari kita berjuang untuk mencapai tujuan dan mengorbankan tenaga dan energi bahkan tubuh kita.
Begitu pun dengan Kristus yang telah berjuang untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengorbankan diriNya sendiri. Kristus memang tidak segamblang-gamblangnya berlari, tapi lihat perjuangan yang Dia kerjakan. Dia berjuang, Dia berkorban. Bukan waktu yang Dia kejar, tapi hati umat manusia. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pada pengorbanan seorang Raja suci yang rela mati demi umatNya yang penuh dengan dosa. Sekarang, tibalah saatnya kita untuk berlari mengejar Dia, menyatakan iman kita, memberitakan kabar sukacita, menjadi berkat bagi sekitar kita. Berlarilah untuk mencapai itu semua, bukan untuk menghindarinya. Berlarilah untuk menjadi pemenang dengan tidak mudah menyerah. Berlarilah dengan semangat dan sukacita seolah-olah di depan sana akan ada bus menuju Kerajaan Sorga. Dalam perjuangan ini pasti ada yang dikorbankan, tapi yang pasti akan ada hasil yang dituai. Sesuatu yang diawali dengan sukacita, gue percaya akan berakhir pula dengan sukacita. Lakukanlah semuanya itu hanya untuk Allah, seperti yang tertulis dalam Roma 11:36 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya". Selamat berlari untuk menyatakan Kristus dalam hidup kita dan orang-orang sekeliling kita.
Happy Good Friday,
Dewi Lestari Natalia.
This kind of activity is an unique one, I think. Because we just can run to chase the time. If you walk slowly, hey where are you? Time flies so fast, wake up nd run! Even in the a war, rata-rata kebanyakan prajurit mengawalinya dengan berlari atau bahkan mereka berlari selama berperang. In my conclusion, all the activities yang ada kegiatan berlarinya pasti mempunyai satu tujuan yang sama untuk segera dicapai. Ada secercah perjuangan dalam berlari. Berbicara tentang perjuangan, berarti ada pengorbanan including of that. Dalam berlari kita berjuang untuk mencapai tujuan dan mengorbankan tenaga dan energi bahkan tubuh kita.
Begitu pun dengan Kristus yang telah berjuang untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengorbankan diriNya sendiri. Kristus memang tidak segamblang-gamblangnya berlari, tapi lihat perjuangan yang Dia kerjakan. Dia berjuang, Dia berkorban. Bukan waktu yang Dia kejar, tapi hati umat manusia. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pada pengorbanan seorang Raja suci yang rela mati demi umatNya yang penuh dengan dosa. Sekarang, tibalah saatnya kita untuk berlari mengejar Dia, menyatakan iman kita, memberitakan kabar sukacita, menjadi berkat bagi sekitar kita. Berlarilah untuk mencapai itu semua, bukan untuk menghindarinya. Berlarilah untuk menjadi pemenang dengan tidak mudah menyerah. Berlarilah dengan semangat dan sukacita seolah-olah di depan sana akan ada bus menuju Kerajaan Sorga. Dalam perjuangan ini pasti ada yang dikorbankan, tapi yang pasti akan ada hasil yang dituai. Sesuatu yang diawali dengan sukacita, gue percaya akan berakhir pula dengan sukacita. Lakukanlah semuanya itu hanya untuk Allah, seperti yang tertulis dalam Roma 11:36 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya". Selamat berlari untuk menyatakan Kristus dalam hidup kita dan orang-orang sekeliling kita.
Happy Good Friday,
Dewi Lestari Natalia.
Article "Berlari" protected