Pulau Sumba yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur ternyata menyimpan berjuta pesona budaya dan alam yang begitu indah. Banyak yang bilang bahwasanya Pulau Sumba adalah surga kecil yang jatuh ke bumi. Pesona budaya dan adat di Pulau Sumba kerap menarik perhatian wisatawan dan bahkan turut dijadikan objek wisata. Begitu pula dengan alamnya, sebut saja hamparan padang sabana yang menguning pada saat musim kemarau, kemudian kontur bukit yang berbaris membentuk suatu gelombang, serta laut biru dengan garis pantai yang memikat mata. Bukan hanya itu, ternyata Pulau Sumba masih memilik harta karun yang tidak kalah indahnya, namanya Danau Weekuri, laguna eksotis yang tersembunyai di Timur Indonesia.
Danau air asin ini terletak di Desa Kalenarongo, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya. Untuk bisa sampai ke laguna ini perlu menempuh jarak 60 km dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari ibu kota kabupaten, Tambolaka. Akses menuju Danau Weekuri bisa dibilang cukup sulit, belum ada kendaraan umum dan terletak jauh dari perkotaan, selain itu jalan yang dilalui cukup sempit dan berbatu. Minimnya petunjuk arah dan susahnya sinyal telekomunikasi membuat perjalanan menjadi lebih lama. Satu-satunya petunjuk arah terbaik adalah masyarakat, jadi jangan malu untuk menanyakan arah kepada masyarakat sekitar. Tidak ada gerbang masuk khusus yang menunjukan pintu masuk Danau Weekuri, hanya ada beberapa orang yang mengatur arus kendaraan dan parkir.
Setibanya di lokasi, terdapat sebuah pos jaga dan petugas yang meminta pengunjung untuk membayar tiket masuk seikhlasnya untuk menikmati keindahan danau ini. Hal ini dikarenakan belum ada peraturan yang jelas terkait dengan retribusi atau harga tiket masuk ke Danau Weekuri. Selanjutnya, untuk mencapai danau harus berjalan mendaki terlebih dahulu sekitar 50 meter. Perasaan lelah dan lika-liku perjalanan menuju Danau Weekuri akan terbayarkan saat tiba di lokasi. Hamparan air, hembusan angin, dan suara ombak seraya memanggil, membuat hati tak sabar ingin segera menghampiri.
Danau Weekuri memiliki banyak keunikan jika dibandingkan dengan danau pada umumnya di Indonesia. Siapa sangka kalau airnya yang sangat jernih dan berwarna hijau kebiruan ternyata merupakan air payau atau air asin, itulah mengapa danau ini juga disebut sebagai laguna. Danau ini terletak bersebelahan dengan laut lepas yang dibatasi dengan gugusan tebing batuan karst yang tinggi, sehingga membuat hempasan air laut yang memecah karang, buih-buihnya masuk melalui celah bebatuan dan membentuk sebuah laguna. Keunikannya tidak berhenti sampai disitu, gradasi warna Danau Weekuri sangat memanjakan mata, ada bagian danau yang berwarna hijau pekat, biru muda, hijau kebiruan, dan putih sangat terlihat jelas garis-garis gradasi warnanya. Bahkan saat berenang menyelusuri danau, dapat dirasakan ada air yang terasa hangat dan ada pula yang terasa sangat dingin. Ya, karena kedalaman air yang terbilang cukup rendah, maka berenang adalah kegiatan yang sangat cocok dilakukan di danau ini.
Pengunjung yang tidak mahir berenang tidak perlu khawatir, bermain air dipinggir danau bisa jadi alternatif terbaik. Warga sekitar juga menyediakan ban bekas untuk disewakan bagi orang-orang yang mau berenang dengan harga yang cukup murah, hanya Rp 10.000,- untuk satu buah ban. Atau mungkin ingin mencoba mengapung menghadap ke langit di atas air danau? Tentu bisa dilakukan, karena kadar garam yang terkandung dalam air di Danau Weekuri cukup tinggi jadi memungkinkan orang untuk mengapung tanpa menggunakan pelampung.
Bagi yang suka tantangan, jangan lupa untuk menguji nyali dengan terjun bebas dari papan loncat setinggi 5 meter yang berada disalah satu sisi danau. Papan loncat ini tersusun atas rangkaian kayu yang sengaja dibuat untuk menarik perhatian pengunjung. Sensasi yang cukup memacu adrenalin ini, ternyata cukup ramai peminatnya. Anak-anak penduduk di sekitar danau biasanya akan memanggil-manggil para pengunjung untuk ikut serta bermain dan terjun bersama mereka. Hal ini sangat memikat rasa penasaran pengunjung dan menciptakan suatu suasana kekeluargaan yang begitu hangat walaupun tidak saling kenal sebelumnya.
Setelah lelah berenang dan bermain air, cobalah untuk menyelusuri bukit kecil yang berada ditepi danau. Tidak perlu lagi perjuangan keras untuk menapakinya, berjalanlah melewati jalan kayu yang sengaja dibuat untuk memanjakan mata melihat hamparan laut luas yang bebatasan langsung dengan danau. Sensasi yang ditawarkan dari atas bukit ini akan terasa sangat berbeda.
Langkah kaki dituntun untuk melihat Danau Weekuri dari sisi yang jauh lebih indah. Dari atas bukit disuguhkan keindahan panorama alam yang luar biasa cantik. Laut biru yang terhampar begitu luas ditemani dengan deburan ombak yang menghamtam tebing terdengar seperti merayu telinga dan menenangkan hati. Tebing batuan karst berwarna hitam pekat pun ikut menemani perjalanan langkah kaki bersama dengan pemandangan pepohonan hijau nan rimbun yang menambah kesempurnaan berwisata di Danau Weekuri yang jauh dari keramaian kota. Dari atas bukit ini merupakan tempat terbaik untuk mengabadikan momen yang memancarkan eksotisme Danau Weekuri. Jangan lupa untuk memotret foto diri bersanding dengan Danau Weekuri di spot ini.
Saat datang pada siang hari, berhati-hatilah dengan sinar matahari Sumba di musim panas. Kenakanlah topi untuk melindungi kepala dan tabir surya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari. Tidak disalahkan berkunjung pada siang hari, namun waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Weekuri adalah siang menjelang sore hari agar cuaca tidak terlalu terik. Bekunjunglah sekitar pukul 4 sore hari, sembari menunggu matahari tenggelam. Pada saat detik-detik menjelang matahari tenggelam, air danau dapat berubah menjadi sangat biru akibat dari pantulan sinar matahari yang bergerak ke arah barat. Waktu tersebutlah yang menjadi momen terbaik untuk menyaksikan matahari tenggelam di Danau Weekuri dari atas puncak bukit batuan kars.
Tidak ada fasilitas istimewa disekitar Danau Weekuri, hanya ada beberapa kedai kecil milik warga sekitar yang menjual kain tenun khas Sumba dan beberapa makanan kecil. Tidak ada warung makan, restaurant atau pun penginapan. Sebaiknya pengunjung menyiapkan bekal makanan dan minuman pribadi untuk dinikmati sembari berwisata. Bilik kamar ganti dan toilet pun hanya beberapa saja, tidak dipisahkan laki-laki dan perempuan, dan tidak disediakan air. Topografi dan kondisi iklim di Pulau Sumba menyebabkan masyarakat kerap kali kekurangan air. Jika ingin membilas badan sehabis berenang, warga menyediakan air dengan harga Rp 20.000,- per ember untuk digunakan pengunjung berbilas atau ke toilet.
Karena lokasinya yang cukup jauh dari perkotaan, Danau Weekuri belum ramai dikunjungi oleh wisatawan. Walaupun letaknya tersembunyi, namun Danau Weekuri menyimpan keunikan dan keindahan yang tiada tara. Danau Weekuri dapat dijadikan sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Pulau Sumba.
Article "Danau Weekuri, Laguna Eksotis di Timur Indonesia" protected