TRIP PLANNINGPersiapkan dengan matang seluruh kebutuhan traveling kamu. Mulai dari waktu berkunjung, tiket pesawat, penginapan, trip organizer, sampai ke itinerary.
Musim
Labuan Bajo punya 2 musim yang keduanya punya view dan feel berbeda namun sama-sama keren. Awal tahun di Labuan Bajo, kamu akan disuguhkan dengan view padang yang penuh dengan rerumputan hijau, waktu terbaiknya adalah Bulan April-Juni. Sementara tengah tahun sampai dengan akhir tahun view akan berubah menjadi padang rumput yang kering dan kecoklatan, Bulan September-November adalah momen yang pas untuk berkunjung dengan view kecoklatan ini. Tapi jangan sampai failed ya, saranku jangan datang pada saat musim hujan, karena pasti hujan HAHA karena kemungkinan gelombang laut akan tinggi dan rentan terjadi badai. Kali ini, aku memilih musim hijau di Bulan Februari untuk explore Labuan Bajo, dan next time aku pasti akan kembali untuk bertemu dengan musim coklat :)
Tiket Pesawat
Tahun 2018, aku terbang ke Labuan Bajo dengan penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Jakarta ke Labuan Bajo (Komodo Airport) dengan tarif yang masih cukup mahal, yaitu Rp 2.200.000,- (PP). Lumayan mahal ya, soalnya saat itu hanya Garuda Indonesia yang menyediakan penerbangan langsung dari Jakarta menuju Labuan Bajo. Tapi menurutku harga tiket yang ku dapat sudah cukup murah karena aku membelinya di Garuda Online Travel Fair, dimana harga normal bisa dua kali lipat dari harga tiket yang ku beli.
|
Komodo Airport |
Penginapan
Sepertinya sekarang ini sudah banyak sekali penginapan dengan berbagai variasi harga. Semuanya tergantung
budget yang kamu punya, mau
traveling ala
backpacker atau
traveling mewah yang
fancy. Pilihan penginapanku jatuh kepada
Danke Lodge Labuan Bajo via Airbnb dengan
rate 17,32 USD atau sekitar Rp 250.000,- per malam untuk 3 orang. Murah kan? Aku sangat merekomendasikan penginapan ini karena fasilitas yang sangat lengkap, sarapan pagi, gratis antar-jemput bandara, dan
free trip untuk
dinner ke Kampung Ujung di hari pertama. Pemiliknya juga super ramah,
helpful, dan
friendly. Sebenarnya ini adalah penginapan baru yang masih dalam tahap pembangunan saat itu (jadi kurang
instagramable)
dan lokasinya pun agak jauh dari tempat yang ramai turis, tapi gak masalah karena fasilitasnya lengkap banget.
|
Danke Lodge (source: booking.com) |
|
Kamar Danke Lodge (source: booking.com) |
Trip Organizer
Banyak sekali jasa trip organizer yang menawarkan paket liburan Labuan Bajo, mulai dari private trip sampai ke open trip, dari yang ekonomis sampai yang mewah, dari kapal kecil sampe kapal pinisi, semua pilihan ada ditanganmu. Ga sempet research sebelum berangkat? Jangan khawatir karena di pelabuhan atau tempat menginapmu pasti akan tersedia banyak paket wisata yang bisa kamu pilih. Kebetulan aku punya teman yang berdinas di Labuan Bajo, jadi aku memanfaatkan temanku untuk membawaku jalan-jalan hehe. Jauh-jauh hari dia juga sudah menyewakan kapal untuk trip LOB kami selama 2 hari 1 malam seharga Rp 6.000.000,- termasuk makan 6 kali, snack 4 kali, guide, dan kamera underwater. Namun harga tersebut belum termasuk alat diving atau snorkeling. Termasuk mahal atau murah sih itu? haha kami pergi bertiga, jadi per orangnya bayar Rp 2.000.000,- deh.
ITINERARY & BUDGET
Trip Labuan Bajo kali ini berlangsung selama 4 hari 3 malam bersama dengan Elisa dan Gita. We did so much fun! Singkatnya kami LOB selama 2 hari dari pulau ke pulau, dan sisanya kami explore darat sekitaran Labuan Bajo. Tapi aku rasa belum cukup, harusnya nambah 3 hari lagi sekalian explore Waerebo dan Danau Kelimutu. Namun apa daya, cuti dan money tidak memadai HAHA.
Day 1 - Bukit Cinta dan Kampung Ujung
Tiba di Bandara Internasional Komodo di siang hari sekitar pukul 14.00 WITA, langsung menuju penginapan Danke Lodge untuk menaruh barang dan bergegas langsung menuju Bukit Cinta untuk menikmati sunset khas Labuan Bajo yang katanya sangat indah dinikmati dari bukit ini. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih 30 menit dari Danke Lodge menuju Bukit Cinta, jalannya saat itu sudah diaspal namun masih berbatu. Sesampainya di sana, benar saja, bagus sekali pemandangannya, benar-benar bikin jatuh cinta sama bukit ini. Tapi sayangnya saat itu kami kurang beruntung karena cuaca cukup mendung sehingga sunsetnya tidak terlalu terlihat.
|
Sea view dari Bukit Cinta Labuan Bajo |
|
Street view dari Buki Cinta Labuan Bajo |
Selanjutnya, kami menuju Kampung Ujung untuk menikmati seafood dengan suasana khas Labuan Bajo. Hampir semua warung makan menjajalkan seafood sebagai hidangan utama. Yang khasnya dari Kampung Ujung, kita disuruh milih sendiri ikan-ikan atau makanan laut mana saja yang mau dimakan. Wajib banget sih hukumnya untuk makan seafood di sini karena harganya pun standar, tidak terlalu mahal, namun kita bisa menikmati seafood yang tasty dan segar.
|
Sunset Kampung Ujung |
|
Kampung Ujung |
Day 2 - LOB (Pulau Kelor, Pulau Padar, Pink Beach, dan Pulau Kalong)
LOB started here!!! Karena kami bertiga gak tahan mabok laut, jadi kami memutuskan hanya LOB selama 2 hari 1 malam saja. Cukup! haha. Jam 7 pagi kami harus segera bergegas menuju pelabuhan untuk memulai LOB. Setibanya di Pelabuhan, kami langsung menuju kapal yang sudah disewa sebelumnya, ada sedikit safety breifing dan perkenalan oleh kapten kapal. Setelah itu lanjut dengan sarapan buah-buahan dan roti. Perjalanan pun dimulai, excited banget rasanya liat laut yang biru banget. Pemandangan selama di kapal tuh bikin mata melek saking bagusnya.
|
View selama di kapal |
Destinasi pertama adalah Pulau Kelor. Perjalanan menuju Pulau Kelor memakan waktu 60-90 menit dari Pelabuhan Labuan Bajo. Pulau ini punya pantai yang biru dengan pasir putih yang lembut. Jangan lupa untuk hiking ke bukit yang berada di sana, walaupun jalurnya sangat sempit dan terjal tapi pemandangannya super bagus dan bikin happy. Spot foto favorit khas Pulau Kelor adalah foto dari atas bukit dengan latar belakang pemandangan pantai dan bukit menggunung pulau seberangnya. Mataharinya benar-benar terik dan gak bisa dikompromi, jadi pastikan memakai sepatu dan baju yang nyaman dan jangan lupa perlindungan untuk kulit dan wajahmu yah. Selesai hiking sempatkan main air sebentar di pantai sambil foto-foto lagi pastinya.
|
Pemandangan dari atas bukit Pulau Kelor |
|
Turun bukit |
|
Birunya pantai di Pulau Kelor |
Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan yang cukup jauh menuju Pulau Padar, sekitar 2-3 jam perjalanan. Pulau Padar merupakan pulau yang paling iconic dalam trip Labuan Bajo. Untuk mencapai puncak Pulau Padar, kita perlu mendaki selama kurang lebih 90-120 menit tergantung dari kecepatan pendakian kita. Treknya sangat jauh, beneran deh, tapi jalannya sudah bagus. Perlu di catat bahwa tidak ada pohon untuk berteduh di pulau ini, jadi kebayang dong siang bolong panasnya gimana. Ada beberapa trip yang menjadikan Pulau Padar sebagai destinasi mengejar sunrise, tapi tidak disarankan untuk sunset ya karena tidak ada penerangan sama sekali saat itu. Sampai di puncak bukit Pulau Padar, satu kata "AMAZING!!!" sebagus dan seindah itu. Biarlah foto-foto ini yang menyatakan keindahannya.
|
Kondisi pendakian di Pulau Padar |
|
Pulau Padar |
|
Iconic spot di Pulau Padar |
|
Hidden spot Pulau Padar sebelum pendakian dimulai |
Paling asik itu habis panas-panasan di Pulau Padar langsung nyebur dan main air di Pink Beach. Kenapa dibilang Pink Beach? Karena pasirnya pink, benar-benar pink loh, warna pink pada pasir pantai dihasilkan dari terumbu karang berwarna merah yang terbawa ke daratan pesisir pantai. Pink Beach terletak disisi lain Pulau Padar, dimana tidak boleh ada kapal yang bersandar atau menurunkan jangkar di sana. Mau tidak mau harus menggunakan sekoci untuk mencapai bibir pantai, namun kami memilih untuk berenang sambil snorkeling dan mendapati suasana bawah air Pink Beach yang penuh dengan karang warna-warni dan berbagai jenis ikan.
|
Gradasi warna biru dan pink di Pink Beach |
Tidak terasa hari semakin sore, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kalong, tempat kapal kami akan bersandar dan bermalam. Pulau Kalong adalah tempat terbaik untuk menyaksikan sunset ditemani dengan sekumpulan kalong yang terbang di langit. Langit jingga kala matahari terbenam, memandang lautan luas tak berujung dan mendengar ombak yang menyapu bergantian, melengkapi sukacita hati yang bersyukur dengan ciptaan semesta dari Yang Kuasa.
|
Menikmati senja dari kapal di Pulau Kalong |
Day 3 - LOB (Pulau Komodo, Gili Lawa Darat, dan Manta Point)
Tiba saatnya di destinasi utama, Taman Nasional Komodo (Komodo Island)! Segera membeli tiket masuk seharga Rp 150.000,- (untuk wisatawan lokal) sudah termasuk asuransi dan jasa ranger yang akan menemani berkeliling. Terdapat short trek, medium trek, dan long trek untuk mengelilingi Pulau Komodo tergantung dari rute dan jaraknya. Ranger sudah mengingatkan sedari awal untuk berhati-hati dengan komodo, jangan terlalu dekat dan jangan main-main. Beruntung sekali saat itu kami bertemu dengan 10 ekor komodo selama perjalanan trekking, dan yang tambah bikin senang adalah kami berhasil berfoto dengan komodo di Pulau Komodo haha :D
|
Welcome to Komodo National Park |
|
Ranger sedang breifing mengenai jalur trekking |
|
Komodonya mangap haha |
|
Dermaga Taman Nasional Komodo |
Trekking dan hiking adalah aktivitas utama dalam trip ini, kembali kami harus hiking untuk mencapai puncak bukit Gili Lawa Darat yang menjadi destinasi selanjutnya. Gili Lawa Darat masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo tepatnya di sebelah utara Pulau Komodo. Pulau tidak berpenghuni ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah berupa perbukitan eksotis dengan padang rumput luas berwarna hijau saat itu. Yang terkenal dari lokasi ini adalah pemandangan sebuah selat yang diapit oleh dataran dua pulau, dimana pemandangan ini akan mulai terlihat pada saat trekking menuju ke puncak Gili Lawa Darat.
|
Padang savana Gili Lawa Darat |
|
Selat iconic yang memisahkan Gili Lawa Darat dengan pulau lainnya |
|
Pemandangan sekitar Gili Lawa Darat dari atas bukit |
Satu lagi keunikan yang ditawarkan kawasan Taman Nasional Komodo, yaitu melihat manta berenang-renang ke permukaan laut dari atas kapal di tempat yang bernama Manta Point. Namun sayangnya kondisi cuaca saat itu sedang tidak bersahabat, sehingga kami tidak memungkinkan untuk berenang bersama manta-manta secara langsung di lautan. Hujan badai memaksa kami hanya menikmati manta dari atas kapal, namun hal ini saja sudah membuat kami sangat takjub karena ini adalah kali pertama kami melihat manta. Sayangnya lagi, kami tidak sempat mengabadikan gambar karena memang hujannya cukup deras dan ombak pun cukup besar.
Selesai sudah rangkaian LOB selama 2 hari 1 malam. Perjalan pulang diakhiri dengan drama hujan badai yang sempat bikin jantungan. Aku rasa perjalanan pulang saat itu merupakan 3 jam paling menegangkan dalam hidupku hahaha. Rasanya capek sih memang, tapi semuanya terbayarkan dengan pengalaman baru yang luar biasa.
Sepulang dari LOB, kami dijemput oleh Jimmy, owner Danke Lodge, untuk diajak menikmati cafe dan bar di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Labuan Bajo. Eits, ini merupakan fasilitas dan service dari Jimmy secara cuma-cuma loh karena kami sudah menginap di tempatnya, this is why I suggest you to choose Danke Lodge to be you place to stay in Labuan Bajo. Banyak cafe dan bar yang dapat ditemui sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, pilihan kami jatuh kepada Labajo Flores Coffee yang ternyata selain ada cafe, mereka punya art and gallery di lantai 2, jadi bisa sambil belanja-belanja deh.
|
Labajo Flores Coffee |
Day 4 - Goa Batu Cermin and Komodo Airport
The last day in Labuan Bajo was ended by visiting Goa Batu Cermin yang waktu tempuhnya hanya 10 menit dari Danke Lodge. Rencana awal sebenarnya ingin pergi ke Goa Rangko, tapi menurut Jimmy akses ke sana cukup sulit dan jika dipaksakan dia khawatir akan telat ke bandara, mengingat penerbangan pulang kami sekitar pukul 13.00 WITA. Lagi-lagi dengan senang hati Jimmy mengantar kami explore Goa Batu Cermin dan sekalian ke Komodo Airport.
Dinamakan Goa Batu Cermin karena di bagian goa yang paling dalam akan ditemukan suatu titik (batu cermin) dimana sinar cahaya matahari terlihat menembus masuk melalui celah bebatuan di goa dan terlihat tegak lurus. Tiket masuknya hanya Rp 10.000,- (untuk wisatawan lokal) dan Rp 20.000,- untuk guide. Aku menyarankan agar kamu memakai jasa guide agar bisa mengetahui seluk beluk tentang Goa Batu Cermin. Hal yang wajib dilakukan saat memasuki kawasan goa adalah menjaga safety dengan memakai helm dan senter yang telah disediakan.
|
Pintu masuk Goa Batu Cermin |
|
Cahaya yang masuk melalui celah batu cermin |
|
Safety first wajib memakai helm di Goa Batu Cermin |
Sebelum pulang, tidak lupa mampir sebentar ke Exotic Komodo Shop untuk membeli oleh-oleh, letaknya persis di seberang Komodo Airport, jadi bisa jalan kaki sembari killing time menunggu waktu boarding.
Budget
Setelah dihitung-hitung ternyata aku menghabiskan dana kurang lebih sekitar Rp 5.000.000,- untuk trip 4 hari 3 malam di Labuan Bajo dengan gaya liburan yang hemat tapi gak hemat-hemat banget tapi gak boros banget juga haha :D
I promise to my self to come back next time in the other season (brownish season), because my heart is keeping here. Seriously, this place was amaze me with its view. See you again, Labuan Bajo please be nice until we meet again :)