Banyuwangi Trip: Itinerary dan Budget

Banyuwangi bisa dibilang sebagai kabupaten yang terletak di paling timur Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Bali. Saat ini pariwisata Banyuwangi telah menjadi destinasi favorit dikalangan para traveler, bukan hanya traveler lokal saja yang datang mengunjungi Banyuwangi tetapi para turis mancanegara pun ramai-ramai mampir ke Banyuwangi. Hal unik yang dapat kita temui di Banyuwangi yaitu paket wisata yang lengkap, selain wisata alam, Banyuwangi juga menawarkan wisata budaya khas daerahnya.

TRIP PLANNING

Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan untuk trip ke Banyuwangi. Hanya persiapan fisik saja, karena wajib hukumnya naik ke kawah Gunung Ijen buat liat blue fire. Pendakian inilah yang butuh energi ekstra dan latihan fisik yang cukup. Selain itu, seperti biasa jangan lupa research dulu yah biar gak failed liburannya.

Tiket Pesawat

Ada sedikit drama saat trip ke Banyuwangi haha. Niatnya mau hemat, jadi aku memesan tiket pesawat Jakarta ke Surabaya, lalu naik travel dari Surabaya menuju Banyuwangi, yang kalau dilihat dari maps hanya 5-6 jam saja. Ternyataaaaaaaa... lebih lama dari perkiraan wkwk semaleman ternyata huhu. Jadi sangat tidak disarankan yaaa. Tiket Jakarta ke Surabaya sekitar Rp 500.000,- kemudian pulangnya Banyuwangi ke Jakarta sekitar Rp 500.000,- tentu saja karena lagi ada diskon di Traveloka saat itu.

Penginapan

Harga penginapan di Banyuwangi relatif murah dan banyak rumah warga yang disulap menjadi guest house. Tapi jangan khawatir karena kualitas dan pelayanannya bagus banget. Pilihanku jatuh kepada Banana Homestay yang sangat aku rekomendasikan, free breakfast dan enak banget rasanya, review-nya pun luar biasa 4,9 dari 5. Walaupun lokasinya agak di tengah pemukiman warga, tapi pelayanannya oke banget, murah juga hanya Rp 90.000 per orang untuk semalam.
Welcome board
Ruang tunggu Banana Homestay
Chill corner

Perlengkapan Pribadi

Berhubung akan mendaki Gunung Ijen tengah malam, jadi udaranya sangat dingin sekali. Pastikan membawa gear pendakianmu yah. Lengkapi badan dengan baju hangat, kupluk, sarung tangan, masker respirasi, sepatu gunung, dan backpack yang nyaman. Jangan lupa membawa senter, makanan, dan air minum. Kalau perlu silahkan membawa kacamata untuk melindungi matamu dari asap belerang, dan juga tongkat untuk mendaki. Siapkan juga obat-obatan pribadimu.

Sewa Mobil & Guide

Berhubung transportasi umum untuk menjangkau tempat-tempat wisata di Banyuwangi belum memadai, maka disarankan untuk sewa mobil atau motor saja. Saat itu aku pergi dengan 3 orang teman, jadi kami memutuskan untuk menyewa mobil sekaligus guide. Boleh dicek di Fauzi Travel, paket sewanya ramah di kantong, guide nya informatif, bisa request destinasi dan bonus fotografer hehe. Aku tidak merekomendasikan sewa motor karena jarak antar tempat wisata di Banyuwangi cukup jauh.

ITINERARY & BUDGET 

Sebagai traveler anti cuti-cuti club, trip ke Banyuwangi kali ini hanya memakan waktu 3 hari 2 malam (Jumat malam sampai Minggu malam, gak perlu cuti hihi) tetapi karena drama diperjalanan hari pertama jadi hitungannya hanya 2 hari full trip keliling Banyuwangi.

Day 1: Drama Jakarta - Surabaya

Seperti yang aku sudah ceritakan tadi, ada sedikit drama yang terjadi dalam penerbangan pergi kami haha. Sampai di Surabaya pukul 19.00 WIB dan langsung bergegas menuju titik temu dengan travel ke Banyuwangi. Ternyata perjalanan Surabaya menuju Banyuwangi dengan menggunakan mobil travel memakan waktu semalaman huhuhu, karena tujuan tidak langsung ke Banyuwangi (kalau langsung Banyuwangi hanya 5-6 jam), tapi mampir juga ke beberapa kota lainnya. Akhirnya barulah kami tiba di Banana Homestay pukul 07.00 WIB keesokan harinya :")

Day 2: Pulau Menjangan, Pulau Tabuhan, dan Taman Nasional Baluran

Tiba di Banana Homestay langsung bergegas dan bersiap main air di Pulau Menjangan. Oh iya sebagai informasi, Pulau Menjangan merupakan pulau kecil tidak berpenghuni yang terletak di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali. Pemerintah menjadikan Pulau Menjangan sebagai taman nasional untuk konservasi bagi rusa-rusa liar yang saat ini jumlahnya semakin berkurang, tujuannya untuk melindungi habitat Pulau Menjangan dari kepunahan.
Kami menyebrang ke Pulau Menjangan melalui Pantai Grand Watu Dodol dengan menyewa kapal seharga Rp 1.500.000 (full day) sudah termasuk perlengkapan snorkeling, makan, air, life jacket, asuransi, dan tiket masuk. Pasirnya putih dan halus, ombaknya tenang, jadi cocok sekali untuk berenang manja haha.
Hampir sampai ke Pulau Menjangan
Welcome to Menjangan Island
Setelah itu kami beranjak ke Pulau Tabuhan untuk snorkeling. Pemandangan bawah airnya bisa dibilang bagus, banyak ikan dan karang warna-warni. Namun, saat itu kami hanya snorkeling di Pulau Tabuhan dan tidak sempat bersandar untuk keliling-keliling pulau.
Bawah air Pulau Menjangan
Sekitar pukul 16.00 WIB kami kembali ke Pantai Grand Watu Dodol untuk melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran yang memakan waktu sekitar 45 menit. Taman Nasional Baluran sebenarnya terletak di Kabupaten Situbondo, namun aksesnya lebih dekat dengan Banyuwangi. Taman Nasional Baluran yang disebut juga sebagai "Afica van Java" memiliki luas hampir 25 hektar. Harga tiket masuknya hanya Rp 5.000,- per orang (wisatawan lokal) dan Rp 15.000,- untuk mobil.
Dari pintu masuk Taman Nasional Baluran, kita masih harus menempuh jarak 12 km atau sekitar 20 menit untuk mencapai Savana Bekol. Sepanjang perjalanan itu, kita akan disambut dengan pemandangan hutan musim dan pohon-pohon yang tinggi. Hutan ini akan berwarna coklat dan kering saat musim kemarau, namun pada saat musim hujan akan berubah menjadi hutan hijau yang rimbun. Setelah itu kita akan memasuki kawasan Evergreen, yaitu kawasan hutan yang sepanjang tahun selalu hijau dan rimbun dengan pepohonan tidak seperti pada kawasan hutan musim yang dapat berubah saat musim berganti.
View jalan menuju Savana Bekol
Selanjutnya, tibalah di Savana Bekol, spot paling iconic di Taman Nasional Baluran. Dari kejauhan aku dapat melihat beberapa kumpulan rusa yang bebas berjalan, kemudian aku juga melihat sapi dan banteng, ada kerbau dan burung merak juga, paling banyak sih ada monyet hehe. Jadi, sebaiknya berhati-hati dengan barang bawaanmu, kalau tidak maka monyet-monyet itu akan berusaha merebutnya. Selain pemandangan yang unik, ada banyak spot foto menarik juga di Savana Bekol ini, jangan lupa untuk berfoto yah.
Savana Bekol
Rusa-rusa di Taman Nasional Baluran
Senja di Baluran
Tidak hanya savana saja, di ujung Taman Nasional Baluran terdapat Pantai Bama yang berjarak hanya 3 km dari Savana Bekol. Banyak sekali monyet-monyet berkeliaran di pantai ini. Selain monyet, katanya jika kamu beruntung bisa bertemu dengan biawak juga loh. Pantai Bama tidak ramai, namun disediakan penginapan untuk pengunjung yang ingin bermalam. Tidak jauh dari pantai terdapat hutan mangrove yang dapat dijelajahi.
Pantai Bama
Hutan mangrove dekat Pantai Bama
Selesai sudah perjalanan hari kedua, kami segera mencari makan malam dan kembali ke Banana Homestay untuk beristirahat karena pukul 00.00 WIB kami akan melanjutkan perjalanan mendaki Gunung Ijen.

Day 3: Gunung Ijen, Dialoog Hotel, dan Djawatan

Sebelum memulai perjalanan menuju Gunung Ijen, pastikan semua gear dibawa untuk dapat menunjang pendakian. Untuk masker dan senter, bisa sewa di penginapan atau di area sebelum pendakian dimulai. Tepat pukul 00.00 WIB, kami memulai perjalanan menuju Gunung Ijen yang memakan waktu sekitar 45-60 menit. Tiket masuk untuk pendakian Gunung Ijen kira-kira sekitar Rp 10.000,- per orang. Pendakiannya dimulai sejak pukul 01.00 WIB, sebaiknya jangan lebih dari itu, untuk mengejar fenomena unik yang dikenal sebagai blue fire yang munculnya sekitar pukul 03.00-04.00 WIB. Blue fire (sekilas seperti melihat kompor gas haha) hanya terjadi di dua tempat di dunia, yaitu di Gunung Ijen (Indonesia) dan Islandia. Jadi jangan sampai terlewat!
Blue fire (source: tripadvisor)
Setelah melihat blue fire, aku bergegas melanjutkan pendakian untuk melihat sunrise dan kawah ijen. Pendakiannya lumayan capek dan bikin kaki patah haha. Ada beberapa pemberhentian yang wajib dikunjungi selain blue fire, yaitu kawah ijen dan bukit untuk menikmati sunriseSepanjang pendakian akan ditemui banyak penambang belerang yang lalu lalang, beberapa juga menawarkan hasil kerajinan tangan dari belerang sebagai oleh-oleh, namun perlu diingat bahwa belerang dilarang masuk ke dalam pesawat yah.
Suasana pendakian Gunung Ijen
Kawah Ijen dan pohon mati
Sunrise di Kawah Ijen
Untuk kamu yang tidak kuat mendaki, tenang saja karena di Gunung Ijen terdapat "taksi" atau troli dorong yang bisa disewa seharga Rp 150.000-250.000 (naik) dan Rp 100.000-200.000 (turun) atau sesuai dengan hasil tawar menawar dengan bapak-bapak supirnya. Unik banget tapi kok aku gak tega ya huhu :(
Taksi Ijen
Pukul 07.00 WIB akhirnya aku kembali ke Banana Homestay dan istirahat sejenak. Capek banget serius haha jadi aku sarankan untuk latihan fisik terlebih dahulu biar otot-otot kaki dan badan tidak kaget.
Siang hari aku makan siang di Casabanyu Restaurant yang terelatak di dalam lingkungan Dialoog Hotel, hotel modern yang terkenal dengan view pantai yang sangat indah. Untuk makan siang di sini, kamu tidak perlu menjadi guest hotel, cukup datang dan infokan ingin makan siang di restaurant. Saat itu menu yang ditawarkan adalah Lunch Package dengan harga Rp 150.000,- per pax untuk satu buah menu utama, 1 buah hidangan penutup dan 1 buah minuman. Harganya memang sedikit mahal, namun rasanya luar biasa enak ditambah lagi view yang ditawarkan sangat indah sekali. Sayangnya, untuk pengunjung restaurant tidak diperkenankan memasuki area pool, karena area tersebut hanya boleh digunakan oleh hotel guest.
Lunch with view
Infinity pool Dialoog Banyuwangi
Ruang terbuka menghadap laut
Dialoog Hotel
Destinasi terakhir adalah Hutan De Djawatan Benculuk, yang konon katanya disebut sebagai Hutan Lord of The Rings. Hutan ini awalnya digunakan sebagai tempat pengelolaan kereta api. Namun saat ini, hutan yang berisi pohon trembesi tersebut sudah berganti fungsi menjadi destinasi wisata yang hits abis. Pohon trembesi yang tumbuh di hutan ini bentuk dan ukurannya sangat besar sekali dan tumbuh dengan teratur. Harga tiket masuk hanya Rp 5.000,- per orang dan Rp 5.000,- untuk mobil. Murah banget kan? Jangan lupa berkunjung yaaa.
Hutan De Djawatan
Partner trip Banyuwangi
Untuk oleh-oleh, aku sempat mampir ke pusat oleh-oleh Banyuwangi yang terletak dekat dengan Bandara Internasional Blimbingsari. Banyak oleh-oleh yang ditawarkan, mulai dari makanan khas seperti Kue Bagiak, Ladrang, Sale Pisang, Kopi, Kue Pia sampai ke kaos dan kerajinan tangan.
Bandara Internasional Blimbingsari

Budget

Perjalanan dilakukan pada Bulan September 2019 bersama tiga orang teman sepergaulan haha. Budget yang dihabiskan untuk liburan kali ini yah lumayanlah untuk refreshing di akhir pekan.

Selesai sudah trip Banyuwangi kali ini. Walau diawali dengan drama tetapi secara keseluruhan aku sangat excited dengan trip kali ini. Puas main air di pantai, menikmati dinginnya gunung, lunch with view dan ditutup dengan wisata hutan.





Article "Banyuwangi Trip: Itinerary dan Budget" protected

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama